Home » » Caleg Wanita PKS Zonda 1 Bogor lolos ke DPRD Kab.Bogor

Caleg Wanita PKS Zonda 1 Bogor lolos ke DPRD Kab.Bogor

Written By supriyono on 22 April 2009 | 4/22/2009 10:03:00 AM

Tiga Caleg Wanita Lolos

Jurnal Bogor, 22 April 2009 oleh rifky
Rubrik: Bogor Memilih

Cibinong - Proses rekapitulasi KPU Kabupaten Bogor kini masih berlangsung. Namun, untuk Dapil satu Kabupaten Bogor yang mewakili Kecamatan Cibinong, Citeureup, Babakan Madang dan Sukaraja sudah bisa diketahui hasilnya.

Tiga calon legislatif (caleg) perempuan dari dapil satu berhasil meraih suara terbanyak di partai politiknya dan berhak duduk menjadi anggota dewan. Ketiga caleg perempuan tersebut diantaranya Hj Ida Farida Darwi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Ade Munawaroh dari Partai Persatuan Pembangunan dan Dewi Neni Nurhaeni dari Partai Demokrat (PD). Ketiganya merupakan wajah baru yang akan menghiasi hari-hari gedung DPRD Kabupaten Bogor untuk lima tahun yang akan datang.

Dengan jumlah suara sah sebanyak 295.946 untuk 8 kursi dewan, maka didapatkan angka 36.993 sebagai Bilangan Pembagi Pemilih (BPP). Dengan BPP sebanyak itu, hanya dua parpol yang bisa meraih kursi sesuai dengan BPP, yakni PKS dengan 38.464 suara dan PD dengan 100.124 suara. PKS menyisakan 1471 suara dan PD menyisakan 26.138 suara. Sedangkan parpol lainnya yang meraih suara terbanyak namun masih di bawah angka BPP diantaranya Golkar 36.884 suara atau minus 109 suara, PDIP 26.537 suara, PPP 16.135 suara dan Gerindra 25.161 suara.

Caleg PKS Hj Ida Farida dapat melaju ke gedung dewan setelah dirinya berhasil meraih suara terbanyak di PKS, yakni 4.975 suara disusul kemudian oleh Haris Faisal dengan 4.936 suara. Meski hanya unggul 39 suara, namun Hj Ida Farida berhak duduk di kursi DPRD Kabupaten Bogor untuk lima tahun ke depan.

Sedangkan Dewi Neni Nurhaeni bisa menjadi anggota dewan, setelah Partai Demokrat (PD) berhasil meraih 100.124 suara. Dengan perolehan suara tersebut, PD dapat meraih dua kursi dan masih menyisakan 26138 suara. Dengan sisa suara tersebut, ternyata dapat mengantarkan Dewi Neni Nurhaeni menjadi anggota DPRD Kabupaten Bogor. Demikian pula dengan caleg dari PPP Kabupaten Bogor Ade Munawaroh bisa meraih kursi dewan setelah partainya meraih suara terbanyak di bawah BPP.

Dari pantauan Jurnal Bogor, kedelapan caleg yang akan mewakili masyarakat di dapil satu tersebut, memiliki rasio 4 orang incumbent dan 4 orang lainnya merupakan pendatang baru. Keempat incumbent tersebut diantara Albiner Banjarnahor dan Dedi Mulyadi dari PD, Fitri Putra Nugraha dari Golkar dan Edison Hutahean yang menjadi anggota dewan melalui Pergantian Antar Waktu (PAW) wakil bupati Bogor Karyawan Faturachman. Sedangkan empat orang pendatang baru diantaranya Hj Ida Farida Darwi, Ade Munawaroh, Dewi Neni Nurhaeni dan caleg Gerindra Igun Sumarno.

Hj Ida Farida yang dipastikan menduduki kursi empuk DPRD Kabupaten Bogor, mengaku senang dan bersyukur jika seandainya diberi amanah oleh masyarakat untuk menjadi anggota dewan. “Saya bersyukur dan gembira kalau memang saya terpilih menjadi anggota legislatif. Bayangkan saja dari ratusan caleg, saya beruntung sekali kalau memang nanti terpilih,” ungkapnya saat dihubungi Jurnal Bogor, tadi malam.

Hj Ida Farida juga mengatakan amanah menjadi anggota dewan bukanlah hal yang mudah dan tetap harus mawas diri. Sebab, lanjut dia, dirinya harus berjuang untuk menyalurkan aspirasi masyarakat. “Jika memang benar bisa terpilih, saya menganggap ini prestasi sekaligus beban. Prestasi karena saya bisa mengalahkan caleg lain dan beban karena tugas saya ke depan begitu berat,” ungkap ibu tiga anak ini.

Sementara itu, Pengamat Politik Eri Krisna mengatakan anggota legislatif di Kabupaten Bogor sepertinya akan diwarnai oleh wajah-wajah baru. Beberapa incumbent, lanjut dia, tidak masuk lagi menjadi menduduki kursi dewan. “Saya memang memang melihat ada beberapa incumbent yang tidak dipilih lagi oleh masyarakat. Ini berarti kinerja mereka sudah dikoreksi oleh masyarakat dan dianggap kurang baik,” kata Eri.

Munculnya wajah baru yang menjadi anggota legislatif, lanjut Eri, bisa menjadi bukti kalau keberhasilan mereka dalam menyampaikan janji-janjinya. Eri mengatakan ada semacam kontraktual antara caleg baru dengan masyarakat yang memilihnya. “Janji-janji caleg yang disebar semasa kampanye menjadi garansi bagi masyarakat yang memilihnya. Jika ingkar janji, masyarakat pun akan mengoreksinya,” ujar dosen Universitas Djuanda ini.
Share this article :

0 comments:

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template | PKS PIYUNGAN
Copyright © 2011. PKS SUKARAJA - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger