Home » » Sikap Menyambut Bulan Ramadhan

Sikap Menyambut Bulan Ramadhan

Written By supriyono on 26 August 2008 | 8/26/2008 04:28:00 PM

Apabila bulan Ramadhan hampir tiba, maka hendaklah umat Islam bersiap-siap menanti kehadirannya dengan penuh kegembiraan dan penuh harapan.

Sesungguhnya memasuki gerbang bulan Ramadhan, berarti memasuki gerbang “pertapaan” dan latihan. Karena itu sudah selayaknya kita menyiapkan “perbekalan” yang dibutuhkan agar “pertapaan” dan latihan selama Ramadhan dapat berhasil. Perbekalannya tersebut, yaitu:

1. Bekal Fikriyah
Bekal fikriyah adalah dengan mengulang-ulang kembali pelajaran-pelajaran seputar ibadah Ramadhan, agar ketika melaksakannya dibarengi dengan pedoman yang jelas dan konferehensif. Terlebih banyak hal yang menyangkut bab fiqhiyah shaum yang berkembang sesuai dengan problematika keseharian kita yang mungkin kurang difahami, sehingga dengan mengulang-ulang pelajaran kita akan lebih thumaninah dalam melaksakannya.

2. Bekal Ruhiyah
Salah satu bekalan dari sisi ruhiyah ini adalah perasaan hati yang gembira dan ketenangan jiwa dengan kehadiran bulan Ramadhan. Dan perasaan tersebut hendaknya kita perlihatkan kepada sesama kita. Karena hal itu akan membuat semangat orang disekitar kita menjadi sama gembiranya untuk menyambut bulan yang mulia tersebut.
Rasulullah saja selalu menggembirakan shahabatnya dengan kedatangan bulan Ramadhan :

Dari Abu Hurairah Rasul bersabda: “Telah datang Ramadhan, bulan yang diberkahi. Allah memerintahkan kamu shaum didalamnya, dibukakan pintu-pintu surga dan dikunci pintu-pintu neraka serta dibelenggu segala syaitan. Didalamnya ada suatu malam yang lebig baik dari seribu bulan. Barangsiapa yang diharamkan kebajikannya, berari telah diharankan segala rupa kebajikan” (HR. Ahmad dan An Nasai)

Selain itu hendaknya memperbanyak do’a, agar Allah meberikan kelapangan, kekuatan dan kesempatan agar dapat mengerjakan shaum dan ibadah yang lainnya selama ramadhan. Dan menghilangkan perasaan malas, riya, ujub, sum’ah dan prilaku buruk lainnya yang dapat “menghancurkan” pahala shaum kita.

Kata Al Mu’allaa Ibnu Fadhel:
“ adalah para shahabat membagi tahun kepada 2 bagian. Bagian pertama dipergunakan untuk bermunajat kepada Allah agar menerima ibadah Ramadhan yang telah dilaksanakan. Dan Bagian kedua digunakan dengan bermunajat kepada Allah agar diberikan kekuatan untuk dapat melaksakan ibadah Ramadhan yang akan datang”.

Dan tak kalah pentingnya adalah menguatkan himmah untuk menjalankan “pertapaan” dan latihan dengan sempurna agar memperoleh “sesuatu” dari latihan suci ini. Yakinkan bahwa bulan Ramdhan bagi kita sebagai latihan untuk berjihad memerangi hawa nafsu, latihan “bercocok tanam” untuk memanennya kelak di akhirat, latihan untuk menghasilkan perbekalan dikemudian hari, latihan membersihkan diri dari berbagai dosa serta menghiasi diri dengan budi pekerti yang mulia.

3. Bekal Jasadiyah
Dalam hal ini sudah menjadi keharusan, dengan fisik yang sehat maka akan mudahlah bagi kita melewati bulan yang mulia ini dengan memaksimalkan amal yang dapat kita lakukan. Rotasi waktu yang demikian berubah agenda kegiatan yang demikian padat akan terasa nikmat kita jalani apabila kondisi tubuh dijaga dengan baik.

4. Bekal lainnya

Selain ke 3 bekal tersebut, maka bekal lainnya adalah dengan menghilangkan adat atau tradisi yang memberatkan dalam menyambut Ramadhan. Hendaklah kita berlaku sederhana tidak berlebihan. Ini dapat terlihat pada sebagian besar umat Islam ketika memasuki Ramadhan. Mereka berlebihan dan memberatkan diri dalam perbelanjaan. Prilaku ini sesungguhnya sangat tidak disukai oleh Syara’. Karena dikhawatirkan menjadi tabzhir dan isrof.

5. Menjaga dan Merawat
Ibadah Ramadhan yang dilakukan hendaknya dapat dijaga dan dirawat dengan baik. Bukankah tanaman yang tidak dijaga dan dirawat akan mati. Contoh kalau kita membeli tanaman hias yang harganya mahal, lalu setelah membelinya tidak kita rawat dengan baik lalu ia mati, bagaimana perasaan kita? Demikian pula amaliyah kita selama Ramdhan yang sudah dilakukan dengan “modal” besar pula untuk mendapatkannya tidak dijaga dan dirawat, maka akan membuat penyesalan kita di kemudian hari, Na’udzubillah min Dzalik.

Semoga Allah menyampaikan kita dengan bulan yang mulia ini dan kita memasukinya dengan baik dan keluarnyapun dengan kebaikan pula.
Dan katakanlah: "Ya Tuhan-lu, masukan aku dengan cara yang baik dan keluarkanlah aku dengan cara yang baik dan berikanlah kepadaku dari sisi Engkau kekuasaan yang dapat menolong(ku)". QS: Al Isro’:80
Share this article :

0 comments:

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template | PKS PIYUNGAN
Copyright © 2011. PKS SUKARAJA - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger