Home » » Ramadhan Kita

Ramadhan Kita

Written By supriyono on 26 August 2008 | 8/26/2008 04:32:00 PM

Ramadhan akan menyapa kita dalam hitungan hari. Bersyukurkah kita dengan kehadirannya? Jawabannya pasti donk! Ga ada penawaran lain kecuali harus banyak bersyukur atas kehadirannya. Mengapa demikian? Coba kita ingat-ingat ke belakang, berapa kali Ramadhan yang sudah dilewati dengan segala pernak-perniknya.

Kalau diingat tahun yang lalu, kita pernah merasakan nikmatnya tempaan Ramadhan bukan? Nikmat dalam ibadah-ibadah kita, baik secara individu maupun secara berjama’ah. Betapa kita merasakan nikmatnya shalat-shalat yang dilakukan baik yang wajib maupun yang sunnah. Tidak ada keluh kesah yang keluar dari lisan kita pada saat melaksanakannya, meskipun sambil merasakan “kenikmatan” yang lain yaitu rasa lapar dan dahaga serta badan yang lemas karena suplai tenaga berkurang dari makanan yang kita makan. Tetapi hal itu dijalani dengan penuh keikhlasan karena semata-mata mengharap “imbalan” pahala dari Allah SWT.

Atau tilawah Al Qur’an kita selama Ramadhan, baik dengan target harus khatam ataupun tidak. Ayat demi ayat yang dilantunkan semakin menambah berat “pundi” pahala di sisi Allah. Dan hitungan pahalanya perhurup bukan per ayat. Susah kan ngitung pahalanya?Coba dibayangkan kalau satu hari kita menyelesaikan satu juz, sedangkan satu juz terdiri dari berapa ayat dan satu ayat terdiri dari berapa hurup, maka berapa banyak pahala yang kita dapatkan. Susah dech ngitungnya. so luar biasa nikmat bukan ? ga usah cape-cape cukup siapkan niat, ambil wudhu, pegang mushaf Al Qur’an dan pergunakan waktu luang kita untuk menyelesaikan bacaan kita, semampunya. Mengalirlah pahala itu sedikit demi msedikit sesuai dengan huruf perhuruf yang keluar dari lisan kita. Subhanallah.

Dan yang paling penting ayat-ayat yang dibaca akan membuat kita semakin kuat keimanan yang sudah ada di dalam dada.
QS.8.( Al Anfaal):2
Sesungguhnya orang-orang yang beriman[594] ialah mereka yang bila disebut nama Allah[595] gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.
[594]. Maksudnya: orang yang sempurna imannya.
[595]. Dimaksud dengan disebut nama Allah ialah: menyebut sifat-sifat yang mengagungkan dan memuliakanNya


QS.48 ( Al Fath):4
Dia-lah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada). Dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi[1394] dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana,

1394]. Yang dimaksud dengan tentara langit dan bumi ialah penolong yang dijadikan Allah untuk orang-orang mukmin seperti malaikat-malaikat, binatang-binatang, angin taufan dan sebagainya
Padahal hal-hal tersebut di atas baru sebatas amal yang dampaknya hanya untuk pribadi, itu saja sudah sangat luar biasa nikmatnya. Apatah lagi jika dibarengi dengan amal yang dampaknya bukan hanya kepada pribadi pelakunya, tetapi juga berdampak bagi orang lain dan masyarakat di sekelilingnya.


Coba kita ingat Ramadhan yang lalu, bukankah kita suka memberi ta’jil untuk orang lain? Baik melalui masjid atau di rumah kita. Jika tidak pernah melakukannya atau lalai atau karena kita bakhil , rugi sekali. Padahal Rasulullah menjanjikan “sesuatu” yang luar biasa kepada mereka yang memberi ta’jil bagi yang berpuasa, sabdanya:
“Siapa yang memberi makan orang yang berpuasa, maka ia akan mendapat pahala sebagaimana orang yang berpuasa dengan tidak mengurangisedikitpun pahala dari orang yang berpuasa tersebut.”

Luar biasa bukan Islam memberi keleluasaan dalam beramal, setiap kesempatan sekecil apapun untuk beramal memiliki nilai jika dibarengi dengan niat semata-mata untuk ibadah. Apalagi pada bulan Ramadhan bonus pahalanya berlipat-lipat.Termasuk hal kecil dengan memberi ta’jil kepada yang berpuasa meski hanya dengan segelas air putih.

Dan masih banyak amal lainnya yang dampaknya bukan hanya bagi pelakunya saja, tetapi bagi orang-orang disekitarnya yang dapat kita lakukan. Dan itu harus menjadi keseharian kita, bukan “terpaksa” karena mengikuti trend beramal pada bulan Ramadhan saja.

Maka dengan mengingat Ramadhan yang lalu beserta pernak-perniknya, kita bisa menimbang amal pribadi sambil mencoba menata ke depan agar lebih baik. Dan harus ada semangat yang terpatri jadikan Ramadhan tahun ini dan seterusnya sebagai Ramadhan Kita. Ramadhan tempat bagi Kita untuk beramal, tempat bagi Kita untuk memuliakannya, tempat bagi Kita untuk semakin hamba yang dewasa, tempat bagi Kita untuk semakin taat, patuh dan loyalitas yang sempurna kepada Allah swt, Semoga.


Share this article :

0 comments:

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template | PKS PIYUNGAN
Copyright © 2011. PKS SUKARAJA - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger