10 June 2008

Golkar Batal Berkoalisi dengan PKS dan PAN

Lima Pasang Calon Mendaftar

TEKA-TEKI pasangan calon yang akan bertarung dalam Pilkada Kab. Bogor bulan Agustus mendatang terjawab sudah. Lima pasangan calon secara resmi sudah mendaftarkan diri ke KPU Kab. Bogor. Hingga batas waktu pendaftaran 10 Juni 2008, dua pasangan yang sempat mengambil formulir pendaftaran dari jalur perseorangan tidak mengembalikan fomulir, yakni pasangan Gunawan dengan Suteno dan Adang dengan Wisnu.

Ketua KPU Kab. Bogor Aan Hanafiah mengatakan, lima pasangan calon resmi akan maju dalam Pilbup Bogor pada 24 Agustus nanti. Mereka adalah Rachmat Yasin-Karyawan Faturrahman (Rahman), Fitri Putra Nugraha-Endang Kosasih (Nu Sae), Iyus Djuher-Rusdi A.S. (Jurus), Maman Daning-Nurdin (An-Nur), dan terakhir Sumandjaya-Ace Supeli (SAE).

"Sedangkan dua pasangan dari calon perseorangan lainnya, Gunawan-Suteno dan Adang-Wisnu, hampir dipastikan tidak akan lolos," ujar Ketua KPU Kabupaten Bogor Aan Hanafiah.

Selanjutnya, kata Aan, KPU Kabupaten Bogor akan memverifikasi terhadap lima pasangan pendaftar dalam tenggat waktu satu minggu ke depan. Secara simultan, KPU akan bekerja sama dengan pihak luar untuk melakukan beberapa kegiatan seperti tes kesehatan atau verifikasi riwayat pendidikan. "Jika dalam tenggat waktu satu minggu ada beberapa persyaratan yang masih kurang, KPU Kabupaten Bogor memberikan waktu 14 hari pada setiap pasangan untuk melengkapi berkas. Bila ada calon yang tidak lulus, terpaksa kami coret. Termasuk jika tidak lolos cek kesehatan," ungkapnya.

Penetapan pasangan calon akan dilakukan pada tanggal 26 Juli dan 28 Juli, dilanjutkan dengan masa kampanye tanggal 6 hingga 20 Agustus. "Kita juga akan menggelar debat publik bagi pasangan yang sudah ditetapkan oleh KPU sesuai dengan tertib administrasi yang ada. Ini dimaksudkan untuk menyosialisasikan kepada publik visi dan misi para calon," tuturnya.

Berubah

Selesainya tahapan pendaftaran pasangan calon ini sekaligus mengakhiri teka-teki seputar pasangan yang diusung parpol. Sebelumnya beberapa perubahan terjadi dalam konstelasi politik di Kab. Bogor.

Sebut saja, wacana yang menyebutkan akan adanya koalisi tiga parpol yaitu PKS, Golkar, dan PAN. Namun wacana itu tidak terjadi. PKS dan Golkar tidak mencapai kata sepakat dalam mengusung pasangan calon. Nungki yang diusung Golkar tidak mau menerima formasi yang ditawarkan PKS di mana dirinya diposisikan sebagai calon wakil bupati. Karena PKS bersikeras mengusung kadernya sebagai calon bupati. Akhirnya, PKS dan Golkar mengusung sendiri para kadernya tanpa melalui koalisi.

PKS sendiri akhirnya mengusung pasangan Sumandjaya dengan Ace Supeli. Sumandjaya adalah tokoh PKS di Bogor yang cukup punya nama. Sedang Ace Supeli adalah kader PKS dari dunia usaha yang juga adik kandung dari K.H. Didin Hafidudin, tokoh PKS yang sempat mencalonkan diri dalam pilpres lalu.

Satu yang mungkin masih berjalan sesuai skenario awal adalah pasangan Rahmat Yasin dan Karyawan yang diusung PPP dan PDIP. Hingga pendaftaran, keduanya tetap berpasangan sesuai instruksi partai masing-masing.

Akhir dari teka-teki seputar pasangan calon ini menyisakan dua catatan penting. Yaitu munculnya tiga sosok kader partai yang terpaksa "membelot" dari partai. Mereka adalah Endang Kosasih dan Iyus Djuher yang notebene tokoh PPP Kab. Bogor yang kini bersanding ke Golkar dan Partai Demokrat serta Rusdi A.S., mantan Ketua Golkar Kab. Bogor yang kini bergandengan dengan Partai Demokrat. "Kondisi sekarang ini, ini yang terjadi. Apa pun konsekuensinya, saya siap menanggung risiko, termasuk dipecat dari partai," tutur Endang Kosasih.

Lain halnya Rusdi A.S., Menurut dia, pencalonan dirinya sudah seizin petinggi partai dan Rusdi pun menyatakan, ada jaminan dirinya bisa kembali ke Golkar bila kalah dalam pertarungan nanti. "Saya sudah mendapat restu dari partai untuk maju dalam pilkada, meski tidak lewat partai Golkar," ujarnya singkat.

Saling klaim

Saat pendaftaran, kelima pasangan diterima langsung Ketua KPUD Kabupaten Bogor Aan Hanafiah serta anggota KPU Saeful Alam Elbarnas, Romli Eko Wahyudi, Fauzi, Heryanto Surbakti, dan Sekretaris KPU Nuradi. Seusai pendaftaran seluruh pasangan saling klaim akan memenangi Pilkada Kab. Bogor.

Ketua DPD PKS Ade Dodo mengatakan, PKS optimistis memenangi Pilkada dengan meraup sedikitnya 40 persen suara. "Dengan perolehan suara sebesar itu, kami yakin akan memenangi pilbup satu putaran," katanya.

SAE, sambung Aan, merupakan pasangan paling lengkap menyertakan syarat-syarat pendaftaran, meskipun masih ada beberapa yang perlu ditambah.

Menyikapi kelengkapan administrasi, Ade Dodo menyebutnya sebagai salah satu komitmen PKS ingin tertib administrasi. "Kami berharap dengan tertib administrasi, ke depan akan semakin lancar," tuturnya.

Tim Koordinator Bagian Pembinaan dan Penggalangan Ebing S. Darsah mengklaim, Jurus, optimistis memenangi Pilbup Bogor lewat raihan suara 50 persen. "Dengan jaringan pendukung akar rumput yang kuat di 40 kecamatan dan 428 desa, kami yakin menang,"ucap Ebing.

"Semua calon bupati Kabupaten Bogor yang maju bukanlah rival saya, melainkan rekan satu perjuangan untuk membangun Kabupaten Bogor," sambung Rusdi A.S. seusai mendaftar.

Pada saat yang bersamaan, Ketua Tim Sukses Rahman, Wawan Risdiawan mengatakan, seluruh elemen partainya siap mendukung dan menyukseskan pasangan Rahman meraih kemenangan dalam Pilkada mendatang. "Kita yakin bisa meraih suara sekitar 50 persen. Jadi untuk pilkada nanti tidak perlu dua putaran. Seluruh akar rumput sudah kita kerahkan untuk menyukseskan pasangan ini," tuturnya seusai mengantar pasangan Rahman mendaftar ke KPU.

Satu putaran

Menyikapi kondisi terakhir dengan pendaftaran lima pasangan ini, Pengamat Politik Universitas Djuanda (Unida) Kabupaten Bogor Eri Krisna memberikan kalkulasi secara dini. Menurut dia, lima calon itu harus berkompetisi meraih 2,7 juta suara pemilih. "Pilkada bisa berlangsung satu putaran dengan syarat satu pasangan calon meraih 30 persen suara (sekitar 600.000 suara)," katanya.

Permasalahannya sekarang, konstituen dalam pilkada akan terbagi menjadi enam. Empat dari parpol, satu independen (perseorangan), dan satu konstituen golput. "Empat komponen ini sangat berpengaruh dalam perolehan suara," ujarnya.

Selain golput, ucap Eri, ada juga kader dan massa yang gamang serta akan memengaruhi raihan suara. Dua faktor itu bakal menjadi ekses raihan suara bagi masing-masing calon. Artinya, berat bagi calon bisa meraih 30 persen suara dalam putaran pertama.

Kendati demikian, Eri berharap, Pilbup Bogor berjalan satu putaran untuk menghilangkan kejenuhan masyarakat karena harus memilih ulang. Selain itu, juga untuk efisiensi pengeluaran dana. Eri pun menilai banyaknya calon yang maju sangat kompetitif. Apalagi, para calon merupakan selebriti-selebriti politik yang sudah matang dan punya massa sendiri-sendiri. Konfigurasi kandidat pun, adalah figur-figur yang cukup mengakar di masyarakat. Mereka politisi yang memiliki kapabilitas. "Karena profesi mereka politisi, semua calon punya kans menang," katanya. (PK-3)***

No comments: